Cerita dewasa - Gelora Saat Hujan Lebat

Ditulis oleh: -
Cerita dewasa - Gelora Saat Hujan Lebat - Ini adalah sebuah cerita yang dialami oleh Erni, salah satu mahasiswa kebidanan yang baru saja lulus dari perguruan tinggi dimana Erni merupakan salah satu mahasiswa yang cantik dan juga pintar. Erni sendiri lulus dengan memperoleh nilai sangat memuaskan. Berkat nilai yang diperolehnya tersebut, Erni pun langsung mendapat pekerjaan menjadi Bidan dan di tugaskan di desa pedalaman di daerah Surabaya.

Setelah tamat dari akademi kebidanan di salah satu akademi kebidanan di Kota tersebut, dia bekerja menjadi Bidan desa. Erni adalah seorang gadis dengan usia 24 tahun, sebenarnya dia berasal dari Jakarta, namun kedua orang tuanya di tugaskan bekerja di Surabaya sebagai pegawai negeri. Erni sendiri memiliki perawakan yang cukup sempurna bagi seorang perempuan, dengan tinggi 167cm, kulitnya putih, mulus, ramping, rambutnya hitam panjang dan lurus, wajahnya sedikit mirip dengan salah satu artis bernama Cut Tari. Erni sendiri memang selalu menjaga kecantikan dan kesehatan kulitnya, mungkin karena dia seorang bidan.

Dalam Cerita Dewasa ini, Banyak teman teman kuliah Erni yang merasa iri dengannya, karena kalau jalan-jalan dengannya, bisa dipastikan setiap pria yang berpapasan dengannya selalu tak berkedip melihat kecantikannya.Namun hanya Dony yang dapat menaklukkan hatinya. Dony adalah pacarnya yang bekerja di salah satu perusahaan yang ada di kota Surabaya. Kedua pasangan ini sendiri memang telah merencanakan untuk menikah setelah Erni memberikan kesuciannya kepada Dony, tapi mereka hanya Satu kali melakukannya dan mereka berjanji tidak akan melakukannya lagi sampai mereka menikah setahun lagi. 

Cerita dewasa - Gelora Saat Hujan Lebat


Hari pertama Erni di desa itu, cukup jauh perjalanan yang dia tempuh dari kota Surabaya, angkutan umum pun jarang sekali ada di desa ini, Erni pun diantar oleh Dony menuju puskesmas untuk berkenalan dengan pegawai yang lain dan kemudian menuju ke rumah dinasnya yang berada cukup jauh dari puskesmas. Erni di temani oleh Anis dan Diah yang juga seorang bidan PTT. Erni juga dikenalkan dengan salah satu warga bernama Pak Budi yang ternyata adalah ketua RT di desa itu, Pak Budi sangat di segani oleh warga nya, sebenarnya dia mau di calonkan sebagai kepela desa,tapi dia menolaknya,d engan alasan sudah banyak memiliki urusan. Dan dengan Pak Budi inilah nantinya Cerita Dewasa ini bermula.

Pak Budi berusia 54 tahun, dia mempunyai 2 orang istri yang keduanya lebih muda kira kira 10 tahun darinya, maklum Pak Budi mempunyai banyak lahan perkebunan dan pertanian. Pak Budi di tugaskan oleh kepala desa untuk membantu Erni dan temannya yang lain apabila memerlukan bantuan, dengan alasan rumah Pak Budi lebih dekat dengan rumah dinas mereka. Bersama Anis dan Diah, Erni sering bergantian ke rumah rumah warga untuk membantu ibu ibu yg mau partus normal ataupun mengobati bayi yang sakit. 

Untuk bertugas ke desa yang jauh, Pak Budi lah yg sering mengantarkan Erni atau temannya yg lain, karena mereka tidak mempunyai motor. Tapi dengan senang hatinya pak Budi selalu siap sedia mengantarkan bidan bidan tersebut. Suatu ketika Erni bertugas mau ke rumah warga yang hendak partus, karena larut malam, Erni takut sendirian berangkat, teman temannya pun sudah tidur, beruntung saat Erni keluar rumah, dia melihat Pak Budi duduk di teras sambil merokok dan minum kopi, Erni pun meminta bantuan kepada pak Budi.Sejak saat itu Erni dan Pak Budi lebih akrab, Erni selalu mengandalkan pak Budi untuk menemaninya bertugas, mungkin karena pak Budi memiliki kewibaan dan badan yg kekar sehingga Erni merasa lebih terlindungi. 

Karena seringnya Erni berboncengan dengan pak Budi dan jalanan yg rusak,Erni sering berpegangan ke pinggang pak Budi,dan dada Erni terus menerus bergeskan dengan punggung pak Budi, walaupun Erni tidak menyadarinya, sebenarnya pak Budi mulai menyukai Erni dan nafsunya semakin menggelora setiap kali memboncengkan Erni. selain Erni cantik, pak Budi pun selalu merasakan kekenyalan dada Erni. Namun Erni mempunyai perasaan yg berbeda, dia hanya menganggap pak Budi adalah sosok yg diseganinya dan selalu di hormatinya. 

Saat malam minggu, Erni baru saja pulang dari tugasnya, dan disinilah awal Cerita Dewasa ini terjadi. Setelah selesai mandi dengan handuk putih yang melilit tubuhnya, Erni mendengar ketukan dari pintu,dengan santai Erni membuka pintu, ternyata adalah pak Budi. “Oo..pak Budi,,silahkan masuk pak..”. Setelah masuk pak Budi duduk di kursi. “Ada apa ya pak?,,”Erni bertanya sambil menutupi dadanya yg sedikit terbuka. “Nda’ apa apa,,cuma mau mampir saja,sambil bawakan nasi goreng ini,,kok kelihatn sepi,,? mba Anis sama mba Diah kemana,,?”. Pak Budi bertanya sambil matanya jelalatan seperti mencari sesuatu. Sambil menyerahkan bungkusan berisi 2 bungkus nasi goreng yang salah satunya telah ditaburi dengan obat tidur.

“Wah bapak kok repot repot begini, makasih ya pak.. mmm,,Anis sama Diah pulang ke kota,katanya kangen sama orangtua,,kalau begitu,saya mau ganti baju dulu,bapak mau minum apa?”..kata Erni sambil berjalan menuju kamarnya yang dekat dengan ruang tamu. “Begitu ya,tidak usah repot repot mba,cukup air putih saja,,apa mba Erni nda’ kangen juga sama ibunya,,?” pak Budi berkata sambil menyalakan sebatang rokok gudang garam. “sebenarnya kangen sih,,tapi ortu saya lagi pulang ke Jakarta, terpaksa deh saya tinggal sendirian disini,,”Erni pun keluar dari kamarnya dengan membawa air aqua gelas dan makanan kecil berikut dengan membawa 2 buah Sendok.

Mata pak Budi tercengang saat melihat Erni keluar dengan pakaian serba minimnya, Erni memakai gaun tidur warna putih tanpa lengan dan celana yang pendek sepaha. Lalu Erni berbincang-bincang dengan pak Budi sambil makan nasi goreng yang di beli pak Budi, tiba tiba saja hujan dengan lebatnya, Erni pun menutup pintu karena takut dengan kilat kilat yang menyambar. Karena sudah akrab, mereka ngobrol kesana kemari dari masalah pekerjaan sampai masalah hubungan layaknya suami istri. Bagi Erni, hubungan badan adalah hal yang biasa dan pak Budi bukan orang lain baginya. 

Lalu dengan perlahan pak Budi pun menggeser duduknya mendekati Erni, Erni pun membiarkannya, karena dia tidak curiga sama sekali. “Mba Erni, saya rasa mba sudah cukup umur untuk menikah, apa pacar mba belum merencakannya..?”. “Iya pak,sebenarnya saya sudah kepingin menikah, tapi mas Dony masih terlalu sibuk sama pekerjaannya, mungkin karena dia baru beberapa bulan di terima bekerja di perusahaan.. yaa,,saya tunggu saja..”.  “Wah,kalau begitu mba sabar saja dulu,,ngomong2 baju tidur mba bagus sekali,boleh saya pegang kainnya,,?barang kali nanti Saya mau belikan buat istri istri saya yang kaya gini..”. “Boleh,ini,,”kata Erni sambil memajukan badannya ke hadapan pak Budi. 

Tapi,bukannya memegang kain baju Erni, pak Budi malah mengelus-elus perut Erni dari luar. Sontak Erni pun terkejut dan sedikit menjauh, “Yee,,bapak kok elus elus perut saya,,?saya kan tidak hamil pak”.. Kemudian pak Budi kembali mendekati Erni,,”Bapak minta maaf, bapak kira Erni sudah hamil,,hehe” pak Budi tersenyum bercanda sambil memegang tangan Erni. “Enak aja bapak bilang gitu,saya kan belum menikah,,”Erni berkata sambil melepas genggaman tangan pak Budi secara perlahan. “Jangan begitu,malu saya pak,,masa bapak begitu..?” Erni menambahkan. “Mba sih terlalu cantik, badan mbak membuat saya nafsu, bapak kan jadi gemes sama mba,,mba Erni mirip sama Cut Tari, yg d tivi itu lo,,”. Pak Budi mulai mengeluarkan rayuan-rayuannya. 

“Masa sih pak? Saya rasa, bapak berlebihan deh,,”. Erni pun merasa tersanjung karena di puji puji oleh seseorang yg di hormatinya. Pak Budi semakin mendekati dan melingkarkan tangannya ke bahu Erni. ”Jangan begini pak, nanti ketahuan istri istri bapak, lagian saya mengannggap bapak sudah seperti bapak saya sendiri.,,”. ”Mba tenang saja,istri saya kalaupun tahu nda’ akan berani marah,,bapak sangat menyukai mba Erni lebih dari apapun,,”.

Erni hanya tersenyum sambil memandangi pak Budi. ”maafkan saya pak,,saya bukan istri bapak,dan saya tidak mau jadi istri bapak,,kan bapak sudah punya 2 istri”. Erni berkata dengan sopan. Erni melepaskan tangan Budi dari tubuhnya. Samar samar mata pak Budi makin kelihatan layu dan memerah. Tapi Budi tidak menyerah,dia kemudian meniupkan nafasnya ke tengkuk Erni yg di tumbuhi rambut halus, dan telinga sampai dada Erni. Erni bergidik merasa geli, lalu Budi membelai belai rambut Erni yg panjang dengan lembut. Karena suasana mendukung, hawa dingin karena hujan.

Dalam Cerita Dewasa ini, Erni hampir saja terbawa arus gairah laki laki itu, badannya panas dingin karena sentuhan sentuhan lembut pak Budi..Ernipun merasa mulai tidak kuat dengan keadaan ini. Diapun merasa pengen pipis karena sentuhan pak Budi benar benar membuatnya mulai bergelora. Perlahan Erni minta ijin pamitan untuk ke kamar mandi karena sudah tak kuat menahan.

Pak, maaf.. saya ijin ke kamar mandi dulu ya.."  Iya mba, jangan lama lama ya.." Jawab pak budi yang matanya semakin memerah seperti setan. Ernipun bergegas menuju kamar mandi dan meninggalkan pak Budi yang mulai kerasukan setan. Erni yang saat itu jughanyut masih membayangkan sentuhan sentuhan pak Budi yang hampir membuatnya terlena. 

Selang 5 menit, Ernipun kembali ke ruang tamu dan dadanya kian bergemuruh antara perasaan takut dan ingin di sentuh. Namun, laki laki yang baru saja memanjakannya tersebut sudah terlelap dan tertidur di sofa ruang tamu. Erni bingung antara membangunkannya atau membiarkannya. Karena Dia merasa takut jika nanti ada tetangga yang mengetahui bahwa Pak Budi bermalam disitu sedangkan Erni hanya sendirian. 

Akhirnya Ernipun membuat keputusan untuk membiarkannya dan diapun bergegas menuju kekamar tidurnya sambil menguncinya dari dalam. Pagi harinya mereka sama sama terbagun pada waktu yang sama sekitar pukul 6 pagi. Dan saat Erni membuka pintu kamar tidurnya, Pak Budi juga baru saja terbangun. Dengan wajah yang masih mengantuyk, Pak Budi in berpamitan untuk pulang. 

Sambil mengumpat dalam hati dia berpamitan. Mba, saya pulang dulu, maaf ya semalem ketiduran.. Bapak ga kuat, ngantuk banget. Tolong jangan cerita ke siapa sipa ya.. Bapak malu klo ketahuan tidur disini. "  Iya, pak.. ga mungkin lah saya cerita, kan nanti saya snediri juga yang kena masalah" Jawab Erni tanpa perasaan apapun.

Sambil melangkah meninggalkan rumah dinas tersebut, pak Budi Mengumpat.. " Sial, nasi goreng yang saya campur obat tidur ternyata saya makan sendiri:" Readmore..

1 komentar :